ROM (Read-Only Memory)

Belum tahu apa itu ROM (Read-Only Memory)? Ketahui semua informasi tentang ROM (Read-Only Memory) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Oleh: Rendy Andriyanto
ROM (Read-Only Memory)

ROM (Read-Only Memory). Gambar dibuat oleh Bing AI Image Creator

Definisi ROM (Read-Only Memory)

Menurut Stanley Zdonik, seorang profesor komputer di Brown University, “ROM adalah memori yang dikontrol dengan baik dimana data yang disimpan tidak bisa diubah oleh operasi komputer normal”.

Menurut Andrew S. Tanenbaum, penulis buku Computer Networks, “ROM adalah memori yang hanya bisa dibaca, tidak bisa ditulis. ROM digunakan untuk menyimpan program yang perlu ada secara permanen”.

Pengertian ROM

Read-Only Memory atau yang lebih dikenal dengan ROM adalah jenis penyimpanan komputer yang digunakan untuk menyimpan data yang tidak berubah atau hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis.

ROM berisi instruksi-instruksi dasar untuk booting komputer atau smartphone dan program lain yang esensial untuk operasi sistem.

ROM adalah bagian vital dari setiap sistem komputer atau perangkat lainnya. Meski kapasitasnya relatif kecil dibandingkan dengan RAM (Random Access Memory) atau Hard Disk (HDD), perannya sangat penting dalam operasi perangkat. 

Fungsi ROM

ROM memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem komputer dan perangkat lainnya:

  1. Firmware: Data yang disimpan dalam ROM biasanya berupa firmware, yaitu perangkat lunak yang diperlukan untuk booting awal dan fungsi operasi perangkat.
  2. Menyimpan BIOS: Pada komputer, ROM digunakan untuk menyimpan BIOS (Basic Input Output System) yang melakukan fungsi dasar seperti mengecek dan memulai perangkat keras saat komputer dinyalakan.
  3. Stabilitas: Karena data dalam ROM tidak bisa diubah, ini membuatnya menjadi penyimpanan yang stabil dan aman untuk informasi yang esensial.

Cara Kerja ROM

ROM berisi data yang telah diprogram oleh produsen dan tidak bisa diubah oleh pengguna. Data di ROM hanya bisa dibaca oleh sistem, bukan ditulis ulang.

Saat komputer atau perangkat lain dinyalakan, sistem akan membaca instruksi dari ROM untuk menjalankan proses booting dan operasi lainnya.

ROM adalah bagian esensial dari proses booting karena tanpa ROM, komputer atau perangkat lainnya tidak akan tahu apa yang harus dilakukan saat dinyalakan.

Jenis-Jenis ROM

Ada beberapa jenis ROM, antara lain:

  1. PROM (Programmable Read-Only Memory): Ini adalah ROM yang bisa diprogram oleh pengguna dengan menggunakan perangkat khusus. Sekali diprogram, data tidak bisa diubah.
  2. EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory): EPROM bisa diprogram dan dihapus berkali-kali. Penghapusan data dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet.
  3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory): Mirip dengan EPROM, EEPROM bisa diprogram dan dihapus berkali-kali. Namun, penghapusan data dilakukan secara elektris, tidak memerlukan sinar ultraviolet.

Komponen ROM

Komponen utama dari ROM adalah chip memori. Chip ini mengandung transistor dan diode yang digunakan untuk menyimpan data. Selain itu, ada juga soket atau slot pada motherboard komputer dimana chip ROM ditempatkan.

  1. Chip Memori: Ini adalah komponen utama dari ROM yang mengandung data yang tidak bisa diubah atau ditulis ulang. Chip memori terbuat dari semikonduktor, biasanya silikon, dan berisi jutaan transistor dan diode yang digunakan untuk menyimpan data. Setiap transistor dan diode mewakili bit data (0 atau 1).
  2. Transistor: Transistor adalah komponen elektronik yang digunakan dalam chip memori untuk menyimpan data. Dalam konteks ROM, transistor berfungsi sebagai saklar yang bisa berada dalam dua keadaan: menyala (mewakili 1) atau mati (mewakili 0). 
  3. Diode: Diode adalah komponen lain yang digunakan dalam chip memori. Diode adalah semikonduktor dua terminal yang memungkinkan arus listrik mengalir dalam satu arah saja. Diode digunakan dalam ROM untuk mengarahkan aliran listrik dan membantu dalam proses membaca data.
  4. Soket ROM: Ini adalah tempat dimana chip ROM ditempatkan pada motherboard. Soket ROM memastikan bahwa chip ROM memiliki koneksi listrik yang baik dan aman dengan komponen lainnya pada motherboard.
  5. Kontroler ROM: Kontroler ROM adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang mengatur akses ke ROM. Kontroler ROM mengirimkan sinyal ke chip memori untuk membaca data yang disimpan. 

Semua komponen ini bekerja bersama untuk membuat ROM bisa menyimpan dan membaca data secara efisien. Ingatlah bahwa meskipun ROM adalah komponen penting dari banyak perangkat elektronik, teknologi dan metode yang digunakan dalam ROM bisa berbeda-beda tergantung pada perangkat dan produsen.

Kabar Terkait

Kamus IT -

RARP (Reverse Address Resolution Protocol)

Belum tahu apa itu RARP (Reverse Address Resolution Protocol)? Ketahui semua informasi tentang RARP (Reverse Address Resolution Protocol) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Placeholder Featured Image
Kamus IT -

Resistor

Belum tahu apa itu Resistor? Ketahui semua informasi tentang Resistor hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu Resistor
Kamus IT -

Refresh Rate

Belum tahu apa itu Refresh Rate? Ketahui semua informasi tentang Refresh Rate hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Memahami Definisi Refresh Rate
Kamus IT -

Roaming

Belum tahu apa itu Roaming? Ketahui semua informasi tentang Roaming hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Memahami Definisi Roaming
Kamus IT -

Ransomware

Belum tahu apa itu Ransomware? Ketahui semua informasi tentang Ransomware hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Memahami Definisi Ransomware