Penjelasan Ilmiah SETI Tentang UFO dan Teknologi Alien

Ketahui penjelasan ilmiah dari CEO SETI, Bill Diamond, tentang ketidakhadiran teknologi alien di bumi dan hubungan antara minat publik pada UFO dengan kehidupan luar bumi

Oleh: Rendy Andriyanto
CEO of SETI

  • CEO SETI, Bill Diamond, menegaskan tidak ada bukti keberadaan teknologi alien di Bumi dan membantah klaim bahwa pemerintah AS menyembunyikan informasi tersebut.
  • Diamond menggunakan misi New Horizons untuk menunjukkan bahwa teknologi alien, jika ada, harus sangat maju, mengingat jarak dan waktu perjalanan antarbintang yang besar.
  • Meskipun skeptis, SETI mengakui hubungan antara kepercayaan publik pada UFO dan minat terhadap kehidupan luar Bumi, didukung oleh data misi Kepler yang menemukan ribuan planet di luar sistem tata surya kita.

Techbuddy.id – Pandangan kita terhadap langit malam mungkin penuh dengan keajaiban dan misteri, namun menurut Bill Diamond, CEO dari SETI Institute, kita harus tetap berpijak pada kenyataan ilmiah daripada terbuai oleh mitos dan spekulasi.

Di tengah banyaknya laporan tentang objek misterius yang melintasi langit kita, pandangan yang disampaikan oleh Diamond membawa perspektif yang berharga tentang apa yang sebenarnya kita ketahui tentang kehidupan di luar bumi.

Menyangkal Mitos Alien

Bill Diamond, dalam beberapa kesempatan, telah menegaskan posisi SETI yang skeptis terhadap klaim adanya teknologi alien yang telah atau sedang berada di bumi.

“Kami tidak memiliki bukti dari sumber yang kredibel yang menunjukkan adanya teknologi alien di langit kita. Dan kami tidak pernah memiliki bukti tersebut,” kata Diamond dalam wawancara terbarunya dengan Space.com.

Gagasan bahwa pemerintah AS menyembunyikan teknologi semacam ini dari masyarakat dianggapnya sebagai konsep yang “sama sekali absurd.”

SETI Institute, yang berperan sebagai kontraktor riset utama untuk NASA dan National Science Foundation, serta bekerja sama dengan mitra industri di Silicon Valley, telah lama menjadi pusat penelitian dalam usaha mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi.

Dalam upayanya untuk menjelaskan mengapa manusia belum menemukan bukti keberadaan teknologi alien, Diamond meminta kita untuk melakukan sebuah eksperimen pikiran. Menggunakan contoh pesawat antariksa tercepat yang pernah dibuat manusia, NASA’s New Horizons, dia mengilustrasikan skala waktu dan jarak yang luar biasa dalam perjalanan antariksa.

“Jika Anda mengirim pesawat itu ke bintang tetangga kita, Alpha Centauri, akan memakan waktu 80.000 tahun untuk sampai ke sana,” jelasnya.

Ini menandakan bahwa peradaban yang mampu menempuh jarak antarbintang yang sangat jauh akan memiliki teknologi yang jauh lebih maju dari kita.

“Jika makhluk semacam itu ada, mereka kemungkinan besar akan mengirim perangkat keras ke sini terlebih dahulu dan bukan biologi, dan mereka tentu saja tidak akan jatuh dan mendarat di gurun kita,” tambahnya, merujuk pada insiden Roswell 1947 yang terkenal itu.

Menghubungkan SETI dan UFO

Meskipun skeptisisme terhadap UFO, tidak dapat disangkal bahwa ada hubungan antara minat publik pada UFO dan pekerjaan yang dilakukan oleh SETI. “Ada jaringan yang menghubungkan keduanya,” ungkap Diamond.

Banyak orang berharap bahwa kita tidak sendirian di alam semesta, suatu harapan yang diperkuat oleh data dari misi Kepler NASA yang menemukan lebih dari 2.700 planet di luar sistem tata surya kita.

“Secara statistik, setiap bintang di langit memiliki satu atau lebih planet di sekitarnya,” ujar Diamond, menambahkan bahwa lebih dari 50% dari planet tersebut mirip bumi dan berada dalam zona layak huni bintang mereka. Ini menunjukkan bahwa mungkin ada puluhan miliar dunia yang berpotensi layak huni hanya di galaksi kita saja.

SETI Institute terus memimpin dalam ilmu astrobiologi, ilmu planet, astronomi, dan astrofisika, mencoba memahami berbagai variabel yang dapat menentukan keberadaan kehidupan di luar bumi.

Namun, hingga bukti kuat ditemukan, spekulasi tentang keberadaan UFO atau teknologi alien tetap hanya akan menjadi bagian dari imajinasi manusia.

Dengan terus mengamati langit, Diamond dan timnya berharap suatu hari nanti mungkin menemukan sesuatu yang bisa mengubah pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta.

Hingga saat itu tiba, mereka tetap memandang ke langit dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sambil mempertahankan komitmen pada ilmu pengetahuan yang keras.

Kabar Terkait