Mengintip Misi Antariksa India: Dari Chandrayaan-3 ke Aditya-L1

India membuktikan diri sebagai kekuatan antariksa dengan suksesnya misi ke bulan dan matahari. Dan mereka belum selesai, Mars dan Venus sudah menanti!

Oleh: Rendy Andriyanto
peluncuran misi antariksa India

Daftar Isi

Maaf, konten ini tidak memiliki daftar isi

  1. Setelah sukses mendaratkan Chandrayaan-3 di kutub selatan bulan, India melanjutkan ambisinya di antariksa dengan meluncurkan Aditya-L1, misi pertamanya yang fokus pada studi matahari.
  2. Aditya-L1 akan berada di Titik Lagrange, sebuah titik keseimbangan gravitasi antara matahari dan Bumi, untuk mengumpulkan data yang dapat menjelaskan fenomena matahari dan dampaknya pada Bumi.
  3. Misi antariksa India tidak berhenti di matahari; mereka juga berkolaborasi dengan Jepang untuk misi bulan dan berencana mengirim pengorbit ke Mars dan Venus dalam waktu dekat.

Dalam upaya untuk mengulang keberhasilan era IT, India melangkah lebih jauh dengan menjadikan luar angkasa sebagai bidang baru yang ingin dijajaki. Langkah serius diambil dengan peluncuran Aditya-L1, misi India pertama yang dikhususkan untuk pengamatan matahari, hanya seminggu setelah Chandrayaan-3 berhasil mendarat di bulan.

Tujuan dari misi ini tidaklah ringan, yakni mengumpulkan data untuk membantu ilmuwan memahami mengapa korona matahari (bagian paling luar dari atmosfer matahari) lebih panas daripada permukaannya, bagaimana radiasi matahari dan fenomena matahari lainnya mempengaruhi sistem komunikasi, satelit, dan jaringan listrik, serta bagaimana aktivitas matahari dapat mempengaruhi iklim bumi dalam jangka panjang.

Aditya-L1 adalah pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk melakukan perjalanan sejauh 930.000 mil selama empat bulan hingga mencapai titik L1 Lagrange antara matahari dan planet kita. Di titik ini, objek cenderung tetap diam, meminimalkan konsumsi bahan bakar pesawat ruang angkasa. Alat ini dilengkapi dengan tujuh muatan untuk mempelajari korona, kromosfer (lapisan tipis di atmosfer matahari), fotosfer (lapisan matahari yang kita lihat sehari-hari), dan angin matahari.

peluncuran misi antariksa India sudah dijalankan

Prinsip ilmuwan misi, Sankar Subramanian, mengatakan, “Kami telah memastikan bahwa kami akan memiliki set data unik yang saat ini tidak tersedia dari misi lain. Ini akan memungkinkan kami untuk memahami matahari, dinamikanya, serta heliosfer dalam, yang merupakan elemen penting untuk teknologi masa kini, serta aspek cuaca angkasa”.

Selain Aditya-L1, India memiliki beberapa misi lain yang direncanakan untuk tahun-tahun mendatang. Bekerja sama dengan Jepang, ISRO berencana mengirim pendarat tanpa awak dan rover untuk menjelajahi wilayah kutub selatan bulan pada tahun 2025. Sebelum itu, pada tahun depan, mereka berencana meluncurkan orbiter untuk mengamati Mars dan Venus.

Peluncuran Aditya-L1 dan pendaratan sukses Chandrayaan-3 menandai langkah besar bagi India dalam bidang penelitian luar angkasa. Langkah-langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen serius India terhadap eksplorasi dan penelitian luar angkasa, tetapi juga potensi dampak positif dari penelitian tersebut pada kehidupan sehari-hari di Bumi.

Kabar Terkait