SSD (Solid State Drive)

Belum tahu apa itu SSD (Solid State Drive)? Ketahui semua informasi tentang SSD (Solid State Drive) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Oleh: Rendy Andriyanto
SSD (Solid State Drive)

SSD (Solid State Drive). Gambar dibuat oleh Bing AI Image Creator

Definisi SSD (Solid State Drive)

Definisi SSD (Solid State Drive) atau cakram keras menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):

  1. perangkat yang berisi satu atau beberapa piringan fleksibel yang dilapisi dengan material yang datanya dapat direkam secara magnetik.

Menurut Mark Kyrnin, seorang ahli teknologi dan penulis untuk Lifewire, “Solid State Drive atau SSD adalah jenis hard drive yang menggunakan memori non-volatile seperti flash untuk menyimpan data, bukan piringan magnetik atau media optik yang digunakan oleh hard drive tradisional.”

Sementara itu, Michael Miller, dalam bukunya “Absolute Beginner’s Guide to Computer Basics”, mendefinisikan SSD sebagai “drive hard disk yang menggunakan memori flash untuk menyimpan data. SSD tidak memiliki piringan magnetik atau kepala baca/tulis yang bergerak, yang berarti mereka lebih cepat, lebih tahan terhadap goncangan, dan lebih tahan lama dibandingkan hard disk tradisional.”

Pengertian SSD (Solid State Drive)

SSD, atau Solid State Drive, adalah jenis media penyimpanan yang menggunakan flash memory untuk menyimpan data. Berbeda dengan Hard Disk Drive (HDD) yang menggunakan piringan magnetik yang berputar, SSD tidak memiliki bagian bergerak, yang membuatnya lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih hemat energi dibandingkan HDD.

Fungsi SSD

Fungsi utama SSD adalah menyimpan data secara permanen, sama seperti hard disk. SSD digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data, termasuk software, sistem operasi, program, dan file pengguna.

Karena SSD memiliki kecepatan baca/tulis yang lebih cepat dibandingkan dengan HDD, mereka sering digunakan dalam situasi di mana kecepatan akses data adalah kunci, seperti dalam server, workstation, dan perangkat gaming.

Cara Kerja SSD

SSD bekerja dengan menggunakan sel-sel memori flash untuk menyimpan data. Sel-sel ini disusun dalam blok, dan setiap blok dapat dihapus dan ditulis ulang. Ketika data disimpan ke SSD, kontroler SSD menentukan di mana data harus disimpan di memori flash.

Sebagai sebuah media penyimpanan data, SSD berfungsi secara substansial berbeda dari hard disk drive (HDD). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SSD tidak memiliki komponen mekanik yang bergerak, melainkan menggunakan flash memory, yang berarti SSD mengandalkan semikonduktor untuk melakukan pekerjaannya.

Berikut ini adalah penjelasan cara kerja SSD:

  1. Sel Memori NAND Flash: Ini adalah inti dari cara kerja SSD. NAND Flash adalah jenis memori yang bisa dihapus dan ditulis ulang. Flash memori ini terdiri dari sel-sel memori yang disusun dalam grid. Masing-masing sel ini bisa berisi 1 hingga 4 bit informasi.
  2. Bloks: Sel-sel ini dikelompokkan ke dalam ‘halaman’, dan beberapa halaman membentuk ‘blok’. Mengapa ini penting? Karena SSD menulis data dalam halaman dan menghapus data dalam blok. Misalnya, jika Anda ingin mengubah beberapa bit informasi dalam sebuah halaman, SSD harus menyalin seluruh blok ke cache, mengubah informasi tersebut, menghapus blok fisik, dan kemudian menulis blok yang diubah kembali. Ini disebut sebagai siklus program/hapus atau P/E.
  3. Kontroler: Kontroler ini bertanggung jawab atas sejumlah tugas, termasuk mengatur operasi baca dan tulis ke sel-sel memori, wear leveling (menyebarkan data secara merata di seluruh sel-sel memori untuk mencegah penurunan kinerja dan peningkatan usia SSD), enkripsi data, dan pengendalian kesalahan.
  4. Wear Leveling: SSD memiliki batasan jumlah siklus P/E sebelum mereka mulai gagal. Untuk memaksimalkan umur SSD, kontroler menggunakan teknik yang disebut ‘wear leveling’. Ada dua jenis utama wear leveling: statis dan dinamis. Wear leveling statis memastikan semua blok memori digunakan secara merata, sementara wear leveling dinamis hanya bergerak data yang telah ada dalam waktu yang lama.
  5. Garbage Collection dan TRIM: Karena SSD harus menghapus seluruh blok sekaligus sebelum mereka bisa menulis kembali ke itu, mereka menggunakan proses yang disebut ‘garbage collection’ untuk membantu mempersiapkan blok sebelumnya ditulis data. Jika OS mendukungnya, SSD juga bisa menggunakan perintah TRIM yang memberitahu SSD mana blok yang tidak lagi digunakan dan bisa dihapus.

Jadi, meski SSD tampak sederhana pada pandangan pertama, banyak operasi yang terjadi di belakang layar untuk memastikan kinerja dan keandalan yang optimal. Seiring perkembangan teknologi, kita dapat mengharapkan SSD menjadi lebih efisien, andal, dan terjangkau.

Kapasitas SSD

Kapasitas SSD berkisar dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. SSD komersial saat ini tersedia dengan kapasitas mulai dari 120 GB hingga beberapa terabyte (TB). Seiring dengan kemajuan teknologi, kapasitas ini terus meningkat.

Komponen SSD

Komponen utama SSD adalah:

  1. Flash Memory Chips: Ini adalah tempat data disimpan. Chips ini berbeda dari RAM karena mereka tidak kehilangan data ketika kehilangan daya.
  2. Controller: Ini adalah perangkat keras yang mengendalikan operasi SSD, termasuk membaca dan menulis data ke chips memori.
  3. Cache: Beberapa SSD memiliki cache DRAM, yang digunakan untuk mempercepat operasi baca/tulis.

Sejarah dan Perkembangan SSD

SSD pertama kali diperkenalkan pada 1990-an, tetapi karena harganya yang mahal, mereka awalnya hanya digunakan dalam aplikasi militer dan industri. Pada 2000-an, harga SSD mulai turun, dan mereka mulai menjadi lebih umum dalam komputer pribadi dan server.

Pada 2010-an, SSD telah menjadi pilihan populer untuk penyimpanan primer dalam komputer pribadi, terutama di laptop, berkat kecepatan dan keandalan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi SSD terus berkembang, dengan kapasitas yang terus meningkat dan harga yang terus menurun. 

SSD vs HDD

Salah satu pertimbangan utama ketika memilih antara SSD dan HDD adalah keseimbangan antara kecepatan, kapasitas, dan harga. Meskipun SSD jauh lebih cepat dan lebih tahan lama daripada HDD, mereka juga jauh lebih mahal per gigabyte.

Namun, dengan kemajuan teknologi dan penurunan harga, SSD semakin menjadi pilihan yang layak bahkan untuk penggunaan sehari-hari.

Dengan demikian, pengetahuan tentang SSD sangat penting dalam memahami bagaimana komputer menyimpan dan mengakses data. Dengan memahami bagaimana SSD bekerja, kita dapat lebih baik dalam merawat dan memanfaatkan perangkat penyimpanan data ini.

Kabar Terkait

Kamus IT -

SSL (Secure Sockets Layer)

Belum tahu apa itu SSL (Secure Sockets Layer)? Ketahui semua informasi tentang SSL (Secure Sockets Layer) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Placeholder Featured Image
Kamus IT -

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

Belum tahu apa itu SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)? Ketahui semua informasi tentang SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Placeholder Featured Image
Kamus IT -

Server

Belum tahu apa itu Server? Ketahui semua informasi tentang Server hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu Server
Kamus IT -

SQL (Structured Query Language)

Belum tahu apa itu SQL (Structured Query Language)? Ketahui semua informasi tentang SQL (Structured Query Language) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu SQL
Kamus IT -

Screen Tearing

Belum tahu apa itu Screen Tearing? Ketahui semua informasi tentang Screen Tearing hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu Screen Tearing