Cryptocurrency

Belum tahu apa itu Cryptocurrency? Ketahui semua informasi tentang Cryptocurrency hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Oleh: Rendy Andriyanto
Memahami Definisi Cryptocurrency

Memahami Definisi Cryptocurrency : “Cryptocurrency, Business, Finance” tersedia di https://pixabay.com/photos/cryptocurrency-business-finance-3085139/

Definisi Cryptocurrency

Andreas M. Antonopoulos, seorang pakar teknologi dan penulis buku “Mastering Bitcoin,” mendefinisikan cryptocurrency sebagai “aset digital yang menggunakan kriptografi untuk mengendalikan penciptaan dan pengelolaan, alih-alih mengandalkan otoritas pusat.”

Don Tapscott, co-founder dan eksekutif chairman Blockchain Research Institute, mendefinisikan cryptocurrency sebagai “mata uang digital yang dibuat dan dikelola melalui penggunaan teknologi lanjutan yang dikenal sebagai blockchain.”

Pengertian Cryptocurrency

Mata uang kripto atau Cryptocurrency adalah mata uang digital yang diciptakan dan dikelola melalui teknologi kriptografi yang canggih. Kriptografi digunakan untuk menjamin keamanan transaksi dan kontrol penciptaan unit baru. Dalam pengertian sederhananya, cryptocurrency adalah mata uang yang hanya ada secara digital dan tidak memiliki wujud fisik.

Cryptocurrency bersifat desentralisasi, yang berarti tidak ada lembaga atau pemerintah pusat yang mengendalikannya. Sebaliknya, mata uang ini berjalan pada teknologi bernama blockchain, yang merupakan buku besar digital dari catatan keuangan.

Buku besar ini disimpan di berbagai komputer di seluruh dunia dan dikelola oleh jaringan peer-to-peer. Hal ini membuat cryptocurrency sangat resisten terhadap sensor atau manipulasi.

Tipe-tipe Cryptocurrency

Secara umum, ada tiga tipe utama cryptocurrency: Bitcoin, Altcoins, dan Tokens.

  1. Bitcoin: Bitcoin adalah cryptocurrency pertama dan paling populer. Diciptakan pada 2009 oleh individu atau kelompok yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto. Bitcoin berfungsi sebagai uang digital yang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa atau disimpan sebagai investasi.
  2. Altcoins: Kata ‘Altcoins’ merupakan gabungan dari dua kata ‘alternatif’ dan ‘coin.’ Ini merujuk pada semua cryptocurrency selain Bitcoin. Ada ribuan altcoins yang telah diciptakan sejak Bitcoin, seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin.
  3. Tokens: Tokens adalah tipe khusus dari cryptocurrency yang menghuni platform blockchain tertentu. Tokens biasanya tidak berfungsi sebagai mata uang, tetapi lebih sebagai aset atau utilitas di dalam ekosistem mereka sendiri. Contohnya adalah tokens Binance Coin (BNB) dan Chainlink.

Namun, jika kita berbicara secara lebih mendalam, ada beberapa sub kategori cryptocurrency yang mencakup berbagai teknologi dan mekanisme. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Cryptocurrency Berbasis Proof of Work (PoW): Ini termasuk Bitcoin dan sebagian besar altcoin. Cryptocurrency ini membutuhkan proses “penambangan” untuk menciptakan blok baru dan memvalidasi transaksi.
  2. Cryptocurrency Berbasis Proof of Stake (PoS): Di sini, penciptaan blok baru dan validasi transaksi tidak bergantung pada penambangan, melainkan pada jumlah koin yang dimiliki dan “dipertaruhkan” oleh pengguna. Contohnya termasuk Cardano dan Polkadot.
  3. Stablecoins: Ini adalah tipe cryptocurrency yang nilainya diikat atau “dipegang” pada aset lain yang stabil, seperti dolar AS. Tujuannya adalah untuk mengurangi volatilitas yang biasa terjadi dalam cryptocurrency. Contoh stablecoin termasuk Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
  4. DeFi: Ini adalah cryptocurrency yang berfokus pada “Decentralized Finance” atau keuangan desentralisasi. DeFi berusaha mereplikasi produk dan layanan keuangan tradisional, seperti pinjaman dan asuransi, dalam bentuk desentralisasi dan tanpa perantara. Contoh termasuk Uniswap dan AAVE.
  5. NFTs: Ini adalah “Non-Fungible Tokens”, atau token yang tidak dapat ditukar. Mereka mewakili kepemilikan unik atas suatu aset, seringkali berupa karya seni digital, dan memungkinkan pembuktian kepemilikan aset digital ini.

5 Contoh Cryptocurrency

  1. Bitcoin (BTC): Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang dibuat dan menjadi acuan bagi cryptocurrency lainnya. Bitcoin menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan dan transparansi.
  2. Ethereum (ETH): Ethereum tidak hanya sebagai mata uang digital, tetapi juga platform yang memungkinkan pembuatan aplikasi desentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts).
  3. Ripple (XRP): Ripple dirancang untuk mempercepat pembayaran internasional dan mengurangi biaya transaksi. XRP adalah token digital asli dari Ripple.
  4. Litecoin (LTC): Litecoin diciptakan dengan tujuan untuk menjadi “perak untuk emas Bitcoin.” Ia memungkinkan transaksi lebih cepat dan memiliki jumlah maksimum koin yang lebih tinggi daripada Bitcoin.
  5. Binance Coin (BNB): Binance Coin adalah token asli dari bursa kripto Binance. BNB dapat digunakan untuk membayar biaya transaksi di platform Binance dengan diskon.

Cara Kerja Cryptocurrency

Cryptocurrency bekerja menggunakan teknologi blockchain. Blockchain pada dasarnya adalah buku besar digital dari semua transaksi yang pernah terjadi dalam suatu mata uang kripto. Setiap transaksi yang terjadi ditambahkan ke “blok” dalam blockchain.

Ketika suatu transaksi dilakukan, informasi tentang transaksi tersebut, termasuk sumber, tujuan, dan jumlah mata uang yang ditransfer, disimpan dalam blok. Transaksi ini kemudian diverifikasi oleh “penambang”, yang menggunakan perangkat keras komputer canggih untuk memecahkan algoritma kompleks.

Setelah transaksi telah diverifikasi dan ditambahkan ke blok dalam blockchain, transaksi tersebut tidak bisa diubah atau dihapus. Proses ini membuat keamanan dan transparansi dalam sistem blockchain dan menjadikannya sangat sulit untuk diretas atau dikompromikan.

Memahami Cara Kerja Cryptocurrency
Memahami Cara Kerja Cryptocurrency

Sebagai balasan atas upaya dan energi mereka, penambang diberi hadiah dalam bentuk cryptocurrency. Ini dikenal sebagai “hadiah blok” dan merupakan salah satu cara utama di mana cryptocurrency baru dibuat.

Misalnya, dalam kasus Bitcoin, setiap kali blok baru ditambahkan ke blockchain, penambang yang menambahkannya akan mendapatkan beberapa Bitcoin. Ini adalah satu-satunya cara di mana Bitcoin baru dapat diciptakan, dan jumlah total Bitcoin yang dapat ada dibatasi pada 21 juta.

Tapi bagaimana dengan transaksi antara pengguna? Bagaimana mata uang kripto ditransfer dari satu akun ke akun lainnya?

Setiap pengguna cryptocurrency memiliki apa yang disebut “kunci privat” dan “kunci publik”. Kunci publik mirip dengan nomor rekening bank – ini adalah alamat yang orang lain gunakan untuk mengirim dana kepada kamu. Kunci privat, di sisi lain, adalah semacam PIN atau password yang hanya diketahui oleh pemilik akun dan diperlukan untuk mengakses dan mengelola dana di akun tersebut.

Jadi, jika kamu ingin mengirim cryptocurrency ke seseorang, kamu akan memerlukan kunci publik mereka. Kamu akan masukkan kunci publik tersebut, beserta jumlah mata uang yang ingin kamu kirim, ke dalam perangkat lunak wallet cryptocurrency kamu. Wallet tersebut akan membuat pesan digital yang berisi detail transaksi ini dan menandatanganinya dengan kunci privat kamu.

Pesan ini kemudian disiarkan ke jaringan cryptocurrency dan ditambahkan ke blok dalam blockchain, mengonfirmasi bahwa kamu telah mengirim sejumlah mata uang ke alamat kunci publik tersebut. Siapa pun yang memiliki kunci privat yang sesuai dengan kunci publik tersebut sekarang dapat mengakses dan menggunakan mata uang yang kamu kirim.

Cara dan Tips Membeli Cryptocurrency

Membeli cryptocurrency tidaklah sulit, tetapi ada beberapa langkah dan tips yang perlu kamu perhatikan:

  1. Pilih Platform: Pertama, pilih platform atau bursa tempat kamu akan membeli cryptocurrency. Pastikan platform tersebut aman dan terpercaya.
  2. Buat Akun: Buat akun pada platform tersebut. Kamu mungkin perlu memberikan beberapa informasi pribadi dan melakukan verifikasi identitas.
  3. Deposit Dana: Setelah akun dibuat, deposit dana ke akun tersebut. Beberapa platform menerima deposit dalam mata uang fiat (seperti IDR, USD), sementara yang lain mungkin membutuhkan cryptocurrency lain (seperti Bitcoin atau Ethereum) sebagai deposit.
  4. Beli Cryptocurrency: Setelah dana masuk ke akun, kamu dapat membeli cryptocurrency yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa tips dalam membeli cryptocurrency:

  • Riset: Sebelum membeli, lakukan riset mendalam tentang cryptocurrency yang ingin dibeli.
  • Diversifikasi: Jangan meletakkan semua uang kamu dalam satu jenis cryptocurrency saja. Sebarkan investasi kamu di beberapa jenis cryptocurrency.
  • Keamanan: Pastikan untuk mengamankan akun kamu dengan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor.

Sejarah dan Perkembangan Cryptocurrency

Cryptocurrency pertama kali muncul dalam bentuk Bitcoin pada 2009. Diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan pseudonim Satoshi Nakamoto. Pada awalnya, Bitcoin hanya dikenal oleh segelintir orang dan nilainya sangat rendah.

Namun, nilai Bitcoin mulai meningkat secara dramatis sekitar 2011 dan mencapai puncaknya pada akhir 2017, ketika nilainya mendekati $20.000 per koin.

Sejak kemunculan Bitcoin, ribuan cryptocurrency lain telah diciptakan, yang dikenal sebagai altcoins. Beberapa yang paling sukses di antaranya termasuk Ethereum, yang diluncurkan pada 2015, dan Ripple, yang diluncurkan pada 2012.

Sejak kemunculan Bitcoin hingga kini, cryptocurrency telah mengalami pasang surut, tetapi yang pasti, perkembangan teknologi ini telah membawa dampak besar bagi dunia finansial dan teknologi.

Mengubah cara kita melihat uang dan melakukan transaksi, dan potensinya untuk mengubah banyak aspek dari kehidupan kita di masa depan.

Kabar Terkait

Kamus IT -

CSS (Cascading Style Sheets)

Belum tahu apa itu CSS (Cascading Style Sheets)? Ketahui semua informasi tentang CSS (Cascading Style Sheets) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Placeholder Featured Image
Kamus IT -

CDN (Content Delivery Network)

Belum tahu apa itu CDN (Content Delivery Network)? Ketahui semua informasi tentang CDN (Content Delivery Network) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal dan Memahami Cara Kerja CDN
Kamus IT -

CMS (Content Management System)

Belum tahu apa itu CMS (Content Management System)? Ketahui semua informasi tentang CMS (Content Management System) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu CMS
Kamus IT -

CRM (Customer Relationship Management)

Belum tahu apa itu CRM (Customer Relationship Management)? Ketahui semua informasi tentang CRM (Customer Relationship Management) hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu CRM
Kamus IT -

CAPTCHA

Belum tahu apa itu CAPTCHA? Ketahui semua informasi tentang CAPTCHA hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Mengenal Apa itu CAPTCHA