Kriptografi

Definisi Kriptografi

Definisi kriptografi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):

1. n Ling penyelidikan tentang kode rahasia
2. n teknik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya dengan menggunakan algoritma matematika sehingga orang yang tidak mengetahui kuncinya tidak akan dapat membongkar data tersebut.

Bruce Schneier, seorang pakar cyber security yang dihargai, mendefinisikan kriptografi sebagai “sains dan seni melindungi informasi dengan mengubahnya (mengenkripsi) menjadi format yang tidak bisa dibaca (ciphertext).” Dia menjelaskan bahwa tujuan utama dari kriptografi adalah untuk mengubah informasi sehingga menjadi tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berhak.

Sementara itu, Whitfield Diffie, yang dikenal sebagai penemu public-key cryptography, menjelaskan bahwa “kriptografi adalah alat untuk mengubah data dari bentuk yang dapat dimengerti menjadi bentuk yang tidak dapat dimengerti, dan kembali lagi.”

Pengertian Kriptografi

Kriptografi adalah ilmu dan teknik yang digunakan untuk mengamankan komunikasi dalam kehadiran pihak ketiga yang mungkin memiliki kepentingan jahat. Secara lebih spesifik, kriptografi mencakup proses seperti enkripsi (mengubah informasi agar tidak dapat dimengerti), dekripsi (mengubah informasi yang tidak dapat dimengerti kembali menjadi format yang dapat dimengerti), dan verifikasi autentisitas informasi.

Fungsi Kriptografi

Fungsi utama kriptografi adalah untuk melindungi informasi dari akses yang tidak sah atau yang biasa disebut kejahatan siber. Hal ini mencakup kerahasiaan data (menjaga informasi tetap rahasia dari pihak yang tidak berhak), integritas data (memastikan bahwa informasi tidak diubah selama transmisi), dan autentikasi (memastikan identitas pihak yang berkomunikasi).

Cara Kerja Kriptografi

Cara kerja kriptografi bergantung pada jenis kriptografi yang digunakan. Misalnya, dalam symmetric-key cryptography, kunci yang sama digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan. Dalam public-key cryptography, dua kunci digunakan: satu untuk enkripsi dan satu untuk dekripsi.

Contoh dari symmetric-key cryptography adalah algoritma AES (Advanced Encryption Standard), yang digunakan secara luas untuk mengenkripsi data. Sementara itu, contoh dari public-key cryptography adalah algoritma RSA (Rivest-Shamir-Adleman), yang umum digunakan dalam e-commerce dan komunikasi yang aman lainnya.

Tipe-Tipe Kriptografi

Ada tiga tipe utama kriptografi:

1. Symmetric-key cryptography: Seperti yang dijelaskan di atas, tipe ini menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan dekripsi.
2. Public-key cryptography: Menggunakan dua kunci, satu untuk enkripsi dan satu untuk dekripsi.
3. Hash functions: Menghasilkan hash dari data, yang bisa digunakan untuk memverifikasi integritas data tanpa mengetahui data itu sendiri.

Prinsip Kriptografi

Ada beberapa prinsip kunci dalam kriptografi, seperti:

• Kerahasiaan: Informasi harus tetap rahasia dan tidak boleh diakses oleh pihak yang tidak berhak.
• Integritas: Informasi tidak boleh diubah selama transmisi atau penyimpanan.
• Autentikasi: Identitas pihak yang berkomunikasi harus dapat diverifikasi.
• Non-repudiation: Pengirim pesan tidak boleh menyangkal pengiriman pesan tersebut.

Sejarah dan Perkembangan Kriptografi

Kriptografi sudah ada sejak zaman kuno. Salah satu bentuk awal kriptografi adalah cipher Caesar, yang diciptakan oleh Julius Caesar sekitar tahun 58-50 SM untuk mengirim pesan militer.

Namun, perkembangan signifikan terjadi pada abad ke-20 dan 21, dengan ditemukannya teknologi komputer. Misalnya, pada tahun 1977, algoritma RSA diperkenalkan, yang membuka era baru dalam kriptografi dengan penggunaan public-key cryptography.

Kriptografi saat ini sangat penting dalam banyak aspek kehidupan kita, mulai dari e-commerce hingga komunikasi pribadi.