KUPU “Startup Rekrutmen AI” Raih Pendanaan Rp91 Miliar

KUPU, pelopor rekrutmen AI di Indonesia, kini mendapat dukungan dana segar. Temukan bagaimana mereka mempercepat proses rekrutmen dan menawarkan solusi unik bagi perusahaan dan pencari kerja

Oleh: Rendy Andriyanto
KUPU Raih Pendanaan $6 Juta

Daftar Isi

Maaf, konten ini tidak memiliki daftar isi

  1. Startup rekrutmen berbasis AI, KUPU, sukses menggaet pendanaan sebesar $6 juta atau sekitar Rp91 miliar dari Ascend Global Investment Fund (AGIF). Dengan dana segar ini, mereka berencana memperkuat solusi rekrutmen AI-nya dan memperluas jangkauan pasar.
  2. KUPU menghadirkan solusi rekrutmen inovatif seperti AI Video Interviewer, yang memungkinkan proses wawancara otomatis dengan kandidat. Hasilnya, perusahaan yang menggunakan platform KUPU dapat mengurangi waktu pemrosesan rekrutmen hingga 20% dan meningkatkan kualitas kandidat mereka.
  3. Sejak berdiri pada 2021, KUPU telah membantu lebih dari 600 ribu pencari kerja menemukan pekerjaan yang sesuai. Dengan lebih dari 3 juta pengguna aktif, perusahaan-perusahaan besar seperti Allianz, Bank DBS, dan Mitsubishi pun mempercayai KUPU dalam proses rekrutmen mereka.

Kalau kamu pernah merasa jenuh dengan proses rekrutmen yang lama dan membingungkan, maka ada berita baik untukmu! Startup rekrutmen asal Indonesia bernama KUPU yang berlandaskan pada artificial intelligence (AI) baru saja menarik pendanaan super.

Mereka baru saja mendapat suntikan dana segar sebesar $6 juta atau setara dengan Rp91 miliar. Lumayan besar, bukan? Nah, penasaran siapa yang memberi kepercayaan besar ini? Ternyata, Ascend Global Investment Fund (AGIF) yang berbasis di Singapura inilah yang berani berinvestasi.

Startup yang terbilang masih muda, berdiri sejak 2021 ini, menunjukkan perkembangan yang fantastis. Menghadapi tantangan rekrutmen di Indonesia, dimana sebuah perusahaan rata-rata memerlukan waktu 68 hari untuk merekrut satu karyawan, KUPU hadir dengan solusi canggih mereka.

Melalui berbagai fitur andalan seperti AI Video Interviewer, perusahaan bisa lebih cepat dalam menyeleksi kandidat. Bukan hanya cepat, tetapi juga tepat sasaran. Alhasil, penghematan waktu hingga 20% dalam proses rekrutmen bisa tercapai. Dan tentu saja, para pencari kerja juga mendapatkan keuntungan dengan lebih mudah menemukan pekerjaan yang sesuai.

Bisa dibilang, Haibo Zhou, CEO KUPU, melihat ke depan, merasakan kebutuhan pasar Indonesia yang sedang berkembang pesat. Dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan tenaga kerja yang berkualitas semakin meningkat. Di sini peran KUPU menjadi sangat penting. Sebagai jembatan dan mitra rekrutmen, KUPU memastikan perusahaan mendapatkan kandidat yang tepat.

Dan bukan hanya melalui platform digitalnya, KUPU juga menawarkan aplikasi mobile yang mudah digunakan serta layanan konsultasi rekrutmen personal. Dengan kombinasi ini, tak heran bila dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, KUPU berhasil menggaet lebih dari 3 juta pengguna aktif.

Dengan pendanaan ini, KUPU berambisi memperluas jangkauannya. Mereka tak hanya ingin menjadi yang terdepan di Indonesia, tetapi juga ingin menjadi pionir sistem teknologi rekrutmen cerdas di level global. Sebuah visi yang ambisius, tetapi melihat jejak langkah KUPU selama ini, sepertinya bukan hal yang mustahil.

Kabar Terkait