NFT (Non-fungible Token)

Definisi NFT (Non-fungible Token)

Don Tapscott, salah satu penulis teknologi terkenal dan penasihat senior World Economic Forum, menjelaskan bahwa NFT adalah bentuk baru aset digital di mana setiap token memiliki ciri khas unik yang membedakannya dari token lainnya. Ini berbeda dengan aset kripto seperti Bitcoin, di mana setiap token identik satu sama lain dan oleh karena itu bisa dipertukarkan (fungible).

Andreas Antonopoulos, seorang pengarang dan pembicara terkemuka dalam bidang Bitcoin dan kriptografi, mendefinisikan NFT sebagai token yang mewakili kepemilikan digital atau hak akses ke aset digital atau fisik. Setiap NFT unik dan tidak bisa digantikan dengan NFT lain.

Pengertian NFT

NFT adalah aset digital yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan unik terhadap suatu item atau karya digital. Menggunakan teknologi blockchain, NFT menciptakan sertifikat digital untuk setiap barang yang tidak bisa dipalsukan, diubah, atau dipertukarkan. Setiap NFT memiliki informasi yang tercatat dalam blockchain yang memvalidasi keaslian dan kepemilikan aset tersebut. 

Apa Perbedaan NFT dengan Aset Kripto Lain

Mengambil langkah ke dunia aset kripto, kamu akan menemukan dua jenis aset digital yang berbeda: aset fungible dan non-fungible. Aset fungible adalah aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum.

Yang menarik dari jenis aset ini adalah setiap unit atau token individu dapat dipertukarkan secara langsung dengan yang lain, seperti uang kertas atau koin. Jadi, jika kamu memiliki satu Bitcoin dan aku memiliki satu Bitcoin, kita bisa menukarnya dan tidak akan ada perbedaan.

Sekarang, berbicara tentang NFT atau Non-fungible Token, kita berbicara tentang keunikan. Setiap NFT unik dan tidak dapat ditukar secara langsung dengan NFT lain. Gambarlah NFT sebagai kartu koleksi.

Misalnya, jika kamu memiliki kartu bisbol langka dari Babe Ruth dan aku memiliki kartu bisbol biasa, kita tidak bisa menukarnya secara merata karena nilai mereka sangat berbeda. Itulah yang membuat NFT begitu menarik: keunikan dan kelangkaan mereka menciptakan nilai yang lebih tinggi.

Cara Kerja NFT Secara Detail

NFT bekerja berdasarkan teknologi blockchain, yang sama dengan teknologi di balik Bitcoin dan Ethereum. Akan tetapi, berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang berfungsi sebagai mata uang digital, NFT digunakan untuk merepresentasikan kepemilikan atas sesuatu yang unik dan tidak bisa dipertukarkan.

Saat suatu karya digital di-tokenisasi menjadi NFT, semua informasi penting tentang karya tersebut – seperti siapa penciptanya, siapa pemiliknya, dan riwayat transaksi lengkap – semuanya ditulis ke dalam token dan disimpan di blockchain. Setiap kali NFT dijual atau ditransfer, transaksi tersebut juga direkam di blockchain, menciptakan jejak audit yang tidak bisa diubah.

Yang menarik dari NFT adalah kemampuannya untuk memecah kepemilikan aset menjadi banyak bagian. Misalnya, sebuah lukisan fisik hanya bisa dimiliki oleh satu orang atau institusi pada satu waktu.

Tapi dengan NFT, sebuah lukisan digital bisa dibagi menjadi ribuan bagian, dengan setiap pemilik NFT memegang sebagian kecil dari lukisan tersebut. Ini membuka peluang baru untuk berinvestasi dalam seni dan aset lainnya.

Tapi jangan lupa, meskipun NFT menawarkan banyak peluang baru, mereka juga datang dengan risiko. Seperti aset kripto lainnya, nilai NFT bisa sangat fluktuatif. Selain itu, masih ada banyak pertanyaan hukum dan etika yang belum terselesaikan tentang pemakaian NFT.

Jadi, jika kamu berpikir untuk terjun ke dunia NFT, pastikan kamu melakukan penelitian yang cukup dan memahami risikonya.

2 Contoh NFT

• CryptoKitties: salah satu contoh paling populer dari NFT adalah CryptoKitties, sebuah game di Ethereum di mana kamu bisa membeli, memperoleh, memelihara, dan menjual “kucing” virtual yang unik. Setiap kucing adalah NFT, yang berarti tidak ada dua kucing yang persis sama.
• Beeple’s Artwork: Pada Maret 2021, NFT membuat sejarah ketika karya seni digital oleh Beeple, seorang seniman, terjual seharga $69 juta di lelang Christie’s. Karya tersebut, berjudul “Everydays: The First 5000 Days,” adalah karya seni digital pertama yang dijual sebagai NFT di lelang besar.

Sejarah dan Perkembangan NFT

NFT pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dengan peluncuran CryptoPunks dan CryptoKitties, dua game berbasis Ethereum yang memungkinkan pemain membeli dan menjual karakter virtual unik sebagai NFT.

Pada tahun 2021, NFT memasuki sorotan utama ketika beberapa karya seni digital terjual dengan harga yang sangat tinggi. Sejak saat itu, pasar NFT telah meledak dengan berbagai jenis aset digital, termasuk musik, video, gif, dan bahkan tweet yang di-tokenisasi.

Selain itu, NFT juga mulai diterapkan di sektor lain seperti real estate and fashion, memperluas konsep kepemilikan digital ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Dengan perkembangan teknologi dan adopsi yang semakin luas, kita bisa mengharapkan bahwa NFT akan terus berkembang dan membentuk masa depan ekonomi digital. 

NFT telah merubah cara kita memandang aset digital dan mempertanyakan kembali apa arti kepemilikan dalam era digital ini. Ini adalah inovasi yang luar biasa yang menunjukkan potensi tak terbatas teknologi blockchain. Dalam dunia yang semakin digital, NFT mungkin saja menjadi bagian penting dari kehidupan kita.