Dampak Perubahan Iklim di Indonesia dan Peran Masyarakat dalam Aksi Lingkungan

Temukan informasi tentang dampak global, langkah-langkah mitigasi, dan tanggung jawab individu dalam menjaga bumi serta mengurangi dampak perubahan iklim di Indonesia

Oleh: Rendy Andriyanto
dampak perubahan iklim di indonesia

Perubahan iklim adalah isu yang menjadi sorotan utama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2023, kita menyaksikan beberapa fenomena global yang signifikan sebagai akibat dari perubahan iklim.

Salah satu yang paling mencolok adalah prediksi bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah, dengan suhu rata-rata tahunan diperkirakan lebih tinggi 1,4 derajat celcius dibandingkan era pra industri. Bahkan, bulan Juli 2023 telah dinobatkan sebagai bulan terpanas yang pernah tercatat, dengan lebih dari 6,5 miliar orang di seluruh dunia menghadapi panas ekstrem​​.

Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai, yang berlangsung pada Desember 2023, menghasilkan kesepakatan penting. Para perwakilan dari hampir 200 negara sepakat untuk beralih dari bahan bakar fosil ke sistem energi yang lebih berkelanjutan, dengan tujuan mencapai nol emisi pada tahun 2050​​.

Baca lebih lanjut apa itu sustainability disini.

Lautan juga mengalami dampak yang signifikan. Sepanjang tahun 2023, lautan mencatat suhu rata-rata tertinggi, yang berdampak pada kematian massal kehidupan laut dan mengubah sirkulasi laut, arus, serta siklus air​​.

Dampak perubahan iklim di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut bahwa dampak perubahan iklim sudah sangat terasa di Indonesia. Fenomena cuaca ekstrem, kenaikan suhu udara, dan peristiwa iklim lainnya adalah bukti nyata dari perubahan iklim ini. Generasi muda di Indonesia diajak untuk aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim​​.

Sektor pertanian menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim. FAO memprediksi dunia akan mengalami krisis pangan pada tahun 2050. Indonesia, sebagai negara agraris, juga merasakan dampaknya, seperti terlihat dari kebijakan ekspor beras oleh India yang memengaruhi Indonesia​​.

Fenomena El Nino, yang saat ini melanda banyak negara, termasuk Indonesia, juga menjadi perhatian. Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menyatakan bahwa fenomena ini mempengaruhi berbagai sektor dan berpotensi meningkatkan risiko bencana seperti kekeringan, karhutla, dan kelaparan, terutama di wilayah timur Indonesia​​.

Pemerintah Indonesia berupaya merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi pengendalian risiko. Upaya ini meliputi memaksimalkan kapasitas, mengurangi kerentanan, serta mengeliminasi bahaya​​.

Dampak perubahan iklim secara umum

Bahkan, dilihat secara umum, perubahan iklim memang menyebabkan berbagai dampak yang kompleks, meliputi:

  • Pemanasan global: Kenaikan suhu rata-rata bumi menyebabkan panas ekstrem, perubahan pola cuaca, dan memperparah fenomena alam seperti El Nino.
  • Naiknya permukaan air laut: Pencairan es di kutub dan ekspansi termal lautan menyebabkan kenaikan permukaan air laut, mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
  • Cuaca ekstrem: Frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan kekeringan meningkat, berdampak pada kehidupan dan mata pencaharian.
  • Krisis keanekaragaman hayati: Perubahan iklim mengganggu habitat alami, menyebabkan kepunahan spesies dan merusak ekosistem.
  • Krisis pangan dan air: Perubahan pola cuaca memengaruhi produksi pangan dan ketersediaan air, meningkatkan risiko kelaparan dan kekurangan air.
  • Dampak kesehatan: Gelombang panas, polusi udara, dan penyebaran penyakit vektor seperti malaria dan demam berdarah meningkat akibat perubahan iklim.
  • Pengungsi iklim: Perubahan iklim menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan mata pencaharian, memaksa orang-orang untuk mengungsi.
  • Dampak ekonomi: Perubahan iklim mempengaruhi ekonomi global melalui kerusakan infrastruktur, penurunan produktivitas, dan biaya adaptasi dan mitigasi yang tinggi.

Penanganan perubahan iklim memerlukan kerja sama dan aksi kolektif dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Kita semua bertanggung jawab untuk memberikan bumi yang lebih baik bagi generasi yang akan datang.

Peran dan tanggung jawab masyarakat

Masyarakat memiliki peran krusial dalam mengatasi perubahan iklim. Setiap individu dan kelompok dalam masyarakat dapat berkontribusi melalui berbagai cara:

1. Pengurangan jejak karbon

Masyarakat dapat mengurangi emisi karbon dengan cara sederhana seperti menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan memilih bersepeda atau berjalan kaki. Penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya untuk rumah tangga, juga efektif dalam mengurangi jejak karbon.

2. Pengelolaan sampah dan daur ulang

Mempraktikkan pemilahan sampah, daur ulang, dan komposting merupakan langkah kecil yang berdampak besar. Mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan juga penting.

3. Penghijauan dan konservasi alam

Menanam pohon dan menjaga kelestarian hutan membantu dalam penyerapan CO2. Masyarakat juga bisa terlibat dalam program konservasi alam dan keanekaragaman hayati.

4. Edukasi dan kesadaran lingkungan

Membangun kesadaran tentang perubahan iklim melalui edukasi, baik di lingkungan sekitar maupun melalui media sosial, dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam aksi lingkungan.

5. Konsumsi yang berkelanjutan

Memilih produk yang diproduksi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Konsumsi makanan lokal dan organik juga membantu mengurangi emisi yang dihasilkan dari transportasi dan produksi makanan.

6. Partisipasi dalam kebijakan publik

Masyarakat harus aktif dalam diskusi kebijakan publik terkait lingkungan, memberikan suara dan pendapat, serta mendukung inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.

Mari bersama-sama menghadapi tantangan ini. Dengan kebersamaan dan kerja keras, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu yang dibahas di konferensi atau di media, tapi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Kesadaran, edukasi, dan aksi nyata adalah kunci. Untuk bumi, untuk kita, dan untuk generasi yang akan datang, mari kita jadikan perubahan iklim ini sebagai panggilan untuk bertindak – sekarang juga.

Kabar Terkait