Meta Berencana Membangun Model AI Raksasa, Mengalahkan ChatGPT

Rencana ambisius Meta dalam menciptakan model AI yang punya skala lebih besar dari GPT-4 dan ChatGPT. Mungkinkah ini langkah maju atau mundur dalam evolusi AI?

Oleh: Rendy Andriyanto
Meta Platform AI

Meta Platform AI

  • Meta berencana untuk menciptakan model AI yang punya skala atau ukuran model lebih besar dari model AI terbesar yang ada saat ini, termasuk GPT-. Model ini berpotensi menganalisis setiap langkah yang dilakukan pengguna dan meramal apa yang mereka sukai selanjutnya.
  • Meski kontroversial, Meta terus mengejar penargetan iklan yang semakin detail dan tepat, berupaya memahami dan memodelkan “preferensi pengguna” melalui model AI raksasa ini.
  • Meta tampaknya tidak terhentikan dalam ambisinya untuk mengeksplorasi dan memaksimalkan potensi AI dalam penargetan iklan.

Beralih dari masa lalu sebagai Facebook, perusahaan raksasa teknologi Meta telah merencanakan hal yang luar biasa dalam perjalanan mereka menuju masa depan kecerdasan buatan.

Menurut pengumuman terbaru, perusahaan berambisi menciptakan model AI yang ukurannya “skala dan modelnya” lebih besar dari model artificial intelligence (AI) terbesar yang ada saat ini, termasuk GPT-4 dari ChatGPT.

Meta sedang bekerja keras untuk menciptakan model AI raksasa, yang berpotensi menganalisis setiap langkah yang dilakukan pengguna di platform Meta.

Setelah menganalisis aktivitas pengguna tersebut, model ini akan meramal apa yang akan mereka lakukan atau sukai selanjutnya. Sekilas, hal ini terdengar agak mengerikan, bukan?

AI Model di Instagram dan Facebook Mengetahui Aktivitas dan Memberikan Rekomendasi
AI Model di Instagram dan Facebook Mengetahui Aktivitas dan Memberikan Rekomendasi

Jika kita melihat sejarah Meta, kita akan melihat bahwa perusahaan ini memiliki komitmen yang kuat terhadap transparansi. Mereka sering kali membuka pintu dapur mereka, memberi kita wawasan tentang bagaimana algoritma mereka bekerja.

Sementara pada beberapa kesempatan, penjelasan ini memberikan wawasan baru dan informatif, namun pada kesempatan lain, penjelasan ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan. Kita perlu lebih dalam lagi untuk memahami rencana Meta ini.

Pemahaman AI Meta terhadap “Preferensi Pengguna”

Istilah “memahami dan memodelkan preferensi pengguna” mungkin terdengar elegan, tetapi kita perlu berhati-hati dengan interpretasinya. Sebenarnya, ini lebih berarti analisis perilaku pengguna.

Dalam skala mendasar, sulit dipahami mengapa model AI sebesar dan sekompleks ini dibutuhkan untuk menangani rekomendasi, bahkan untuk beberapa miliar pengguna.

Perlu disadari bahwa Meta, Google, dan perusahaan lain dengan motivasi utama menjual iklan, terus mendorong penargetan yang semakin detail dan tepat. Nilai dan legitimasi penargetan ini harus diulang-ulang, meski pengguna mulai memberontak dan iklan semakin merajalela.

Berbicara tentang Meta, kita tidak bisa mengabaikan sejarah kontroversi yang melekat pada perusahaan ini. Pada tahun 2021, whistleblower Facebook, Frances Haugen, mengejutkan dunia dengan pengungkapannya tentang dampak negatif algoritma Meta pada konten publik, termasuk berita dan politik. Instagram, yang juga bagian dari Meta, juga dilaporkan berpotensi merugikan remaja.

Namun, Meta tampaknya tidak terhentikan. CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan peningkatan 24% waktu yang dihabiskan di Instagram, yang disebut-sebut berkat bantuan rekomendasi AI Reels. Hari ini, perusahaan ini juga merilis 22 “system cards” untuk menjelaskan bagaimana AI digunakan dalam konteks tertentu di aplikasi mereka.

Mungkin sulit untuk membayangkan sekarang, tetapi rencana ambisius Meta untuk model AI sebesar ini tidak diragukan lagi. Jika berhasil, model ini dapat mendorong penargetan iklan menjadi lebih baik dan lebih tepat dari sebelumnya. Itu berarti lebih banyak uang untuk Meta, tetapi apa yang berarti bagi kita sebagai pengguna?

Meski mengesankan, kita harus selalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan kritis ini. Apakah kita benar-benar membutuhkan model AI sebesar ini? Apakah lebih baik memiliki model AI yang “membaca pikiran” kita daripada memberi kita opsi untuk memilih apa yang kita suka?

Hanya waktu yang akan memberikan jawaban. Sampai saat itu, kita akan tetap memantau dan melaporkan setiap perkembangan dari Meta dan model AI raksasa mereka.

Kabar Terkait