Messenger FB Akan Menjadi Aplikasi Chat Paling Aman. Kamu Percaya?

Aplikasi Messenger yang dibuat oleh Facebook akan jadi paling aman sedunia. Masih percaya dengan organisasi yang satu ini?

Oleh: Rendy Andriyanto
Messenger FB Akan Menjadi Aplikasi Chat Paling Aman. Kamu Percaya

Aplikasi perpesanan bernama Messenger yang dibuat oleh Facebook sudah lama mampu mengenkripsi pesan pengguna sehingga tidak ada yang bisa membacanya saat dikirim. Saat ini, Facebook juga segera akan memungkinkan pengguna untuk mengenkripsi riwayat pesan yang tersimpan, untuk mencegah siapa pun, termasuk penegak hukum, membaca data/pesan pengguna melalui pintu belakang.

Fitur baru yang akan disematkan ke dalam Messenger ini akan membuat mereka menjadi aplikasi chat paling aman diantara yang lainnya. Masalahnya, apakah pengguna masih percaya dengan Facebook (sekarang Meta)?

End-to-end encrypted backups yakin aman?

End-to-End Encryption (E2EE) merupakan fitur yang sekarang sedang diuji coba oleh Facebook dalam mengunci pesan yang dikirim oleh satu pengguna ke pengguna lainnya, dimana pesan pengirim dikunci sebelum dikirim, lalu dibuka kuncinya oleh penerima. Metode enkripsi ini akan mencegah bahkan menghentikan orang-orang untuk mengintip obrolan antar pengguna.

Tapi ada bagian lain. Terkadang, pesan pengguna disimpan di server di suatu tempat. Biasanya mereka masih dienkripsi, tetapi vendor mungkin memiliki kunci.

Contohnya iMessage dari iOS. Jika kamu menggunakan iMessage di Cloud, maka kamu dapat membaca pesan kamu di browser. Jika kamu menambahkan perangkat baru ke akun kamu, semua pesan lama kamu dapat diunduh ke perangkat baru itu.

Selanjutnya, iMessage kamu disimpan sebagai bagian dari cadangan iCloud. Cadangan ini dapat diakses oleh Apple, dan merupakan satu-satunya cara penegak hukum, atau pihak berkepentingan lainnya, dapat mengakses riwayat pesan kamu.

Beritanya adalah Facebook sekarang juga akan mengenkripsi penyimpanan online untuk pesan pengguna. Masalahnya, enkripsi tersebut sekarang harus diaktifkan oleh kamu sendiri dan dapat menjadi celah besar untuk penyalahgunaan data jika ada pengguna yang tidak mengaktifkannya secara mandiri.

Masalah Kepercayaan dengan Facebook

Semenjak adanya skandal Facebook dan Cambridge Analytica dalam masalah perpolitikan dunia yang dapat membaca, memanipulasi dan membiarkan datanya dapat dilihat oleh pihak ketiga. Tampaknya, pengguna sulit untuk mempercayai Meta lagi.

Tidak cukup terbukanya terkait keamanan dan manajemen data yang dilakukan Facebook saat skandal Cambridge Analytica, tentu akan memperkeruh lagi kepercayaan pengguna dengan Facebook.

Janji Facebook tidak melihat pesan yang dikirim pengguna melalui Messenger nampaknya terlihat kurang totalitas. Mengingat, Facebook masih dapat mengumpulkan data yang dikelompokkan menjadi metadata.

Metadata adalah hal-hal seperti saat kamu mengirim pesan, kepada siapa kamu mengirimnya, dan sebagainya. Misalnya, jika kamu mengirim banyak pesan dari dua lokasi yang sama setiap hari, maka Facebook tahu di mana kamu tinggal dan bekerja.

Facebook juga mengetahui perangkat apa yang kamu gunakan, dan, tentu saja, pergerakan kamu, karena penggunaan aplikasi kamu dapat dipetakan dan diplot.

Apakah metode seperti ini benar-benar aman bagi semua pengguna Messenger?

Kabar Terkait