Google Luncurkan BigQuery Studio: Solusi Baru untuk Analisis Big Data

Temukan bagaimana Google berusaha mengatasi tantangan analisis big data dengan peluncuran BigQuery Studio, yang mengintegrasikan pengelolaan data dan AI dalam satu antarmuka

Oleh: Rendy Andriyanto
Google Luncurkan BigQuery Studio

  1. Google baru saja meluncurkan BigQuery Studio, sebuah layanan baru dalam BigQuery yang memungkinkan pengguna untuk mengedit bahasa pemrograman seperti SQL, Python, dan Spark untuk menjalankan analitik dan beban kerja pembelajaran mesin skala petabyte dalam satu lingkungan terpadu.
  2. BigQuery Studio mengintegrasikan alat-alat analisis data, pengelolaan data, dan pembelajaran mesin (ML) dalam satu antarmuka, memungkinkan tim data untuk menemukan, mempersiapkan, dan menganalisis data dengan lebih cepat dan efisien.
  3. Google juga berencana untuk mengintegrasikan AI generatif berdaya, Duet AI, ke dalam BigQuery, Looker, dan Dataplex untuk meningkatkan produktivitas tim dan membuka akses ke lebih banyak pengguna.

Google mengumumkan peluncuran BigQuery Studio, sebuah inovasi baru yang dirancang untuk membantu perusahaan mendapatkan wawasan yang lebih dalam dari data mereka dengan lebih efisien.

BigQuery Studio adalah layanan baru dalam BigQuery, gudang data serverless yang dikelola sepenuhnya oleh Google, yang menyediakan pengalaman tunggal untuk mengedit bahasa pemrograman termasuk SQL, Python, dan Spark untuk menjalankan beban kerja analitik dan pembelajaran mesin pada skala petabyte.

Mengatasi Kelebihan Data

Sebuah survei oleh NewVantage menunjukkan bahwa 97,6% organisasi besar di seluruh dunia berfokus pada investasi dalam big data dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Namun, tantangan besar muncul dalam eksekusi analisis big data. Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menemukan bahwa 65% organisasi merasa memiliki “terlalu banyak” data untuk dianalisis.

Solusi yang diusulkan oleh Google adalah BigQuery Studio, yang bertujuan untuk menyederhanakan pengalaman pengguna dan memungkinkan pengguna untuk menemukan, mengeksplorasi, menganalisis, dan memprediksi data.

Pengguna dapat mulai di buku catatan pemrograman untuk memvalidasi dan mempersiapkan data, lalu membuka buku catatan tersebut di layanan lain, termasuk Vertex AI, platform pembelajaran mesin yang dikelola Google, untuk melanjutkan pekerjaan mereka dengan infrastruktur dan peralatan Artificial Intelligence (AI) yang lebih khusus.

Integrasi AI dan Pengelolaan Data dalam Satu Tempat

BigQuery Studio menyediakan antarmuka tunggal untuk tim data untuk mengelola gudang data, danau data, tata kelola, dan pembelajaran mesin, yang sebelumnya memerlukan penggunaan berbagai alat yang memperlambat produktivitas.

Selain itu, Google juga menyediakan akses ke model dasar Vertex AI, seperti PaLM 2, langsung dari BigQuery, yang memungkinkan tim data untuk menjalankan pernyataan SQL terhadap model bahasa besar dan mendapatkan wawasan lebih cepat dan mudah.

Google juga mengintegrasikan Duet AI, kolaborator berbasis AI generatif yang selalu aktif, ke BigQuery, Looker, dan Dataplex. Ini akan membawa interaksi bahasa alami dan rekomendasi otomatis ke alat-alat ini, meningkatkan produktivitas tim dan membuka akses ke lebih banyak pengguna.

Peluncuran BigQuery Studio menandai langkah penting dalam strategi Google untuk memindahkan organisasi yang mengadopsi AI ke cloud. Dengan pengeluaran global untuk layanan cloud publik diperkirakan akan tumbuh sekitar 21% menjadi sekitar $592 miliar tahun ini, Google berharap untuk menangkap sebagian besar pengeluaran tersebut.

Gartner memprediksi bahwa hingga 2023, AI akan menjadi salah satu beban kerja utama yang mendorong keputusan infrastruktur TI, dan Tractica memperkirakan bahwa AI akan menyumbang hingga 50% dari total pendapatan layanan cloud publik pada 2025.

Dengan peluncuran BigQuery Studio, Google berusaha untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam mengelola dan menganalisis data dalam jumlah besar. Dengan menyediakan antarmuka tunggal untuk mengelola berbagai aspek pengolahan data dan analisis, serta mengintegrasikan kemampuan AI, Google berharap untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, mendapatkan wawasan lebih dalam, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan nilai bisnis mereka.

Kabar Terkait