Ciptakan Ruang Digital Aman untuk Pemilu 2024, Bawaslu Gandeng TikTok

Dengan dominasi pemilih muda di platform, TikTok bekerja sama dengan Bawaslu untuk menghadirkan konten edukasi seputar Pemilu 2024. Cari tahu lebih lanjut tentang upaya ini demi Indonesia yang lebih baik.

Oleh: Rendy Andriyanto
Ciptakan Ruang Digital Aman untuk Pemilu 2024, Bawaslu Gandeng TikTok

Di era digital ini, media sosial bukan hanya tentang ‘likes’ dan ‘shares’ lagi. Ada tanggung jawab yang makin besar bagi platform-platform ini untuk memberikan informasi yang akurat, terutama saat momentum politik, seperti Pemilihan Umum (Pemilu).

TikTok, salah satu aplikasi yang paling digemari oleh generasi muda Indonesia, tampaknya menyadari tanggung jawabnya itu. Maka dari itu, kini mereka kolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memastikan pemilu tahun 2024 berlangsung adil dan transparan di dunia maya.

Kamu tahu, Pemilu 2024 nanti akan dihadiri oleh sekitar 204,8 juta pemilih. Angka yang fantastis, bukan? Menariknya, sekitar 31,23% dari mereka adalah generasi muda, yang berusia 17 hingga 30 tahun. Dengan tingkat penetrasi internet di kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,81% dan 19-34 tahun sekitar 98,64%, sudah jelas bahwa media sosial bakal memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi seputar pemilu.

Jadi, bukan tanpa alasan TikTok duduk satu meja dengan Bawaslu pada 18 September 2023 di Jakarta, buat penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Mereka punya visi sama, yaitu mencegah penyebaran hoax dan disinformasi terkait pemilu. Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu, bahkan menuturkan harapannya agar kerjasama ini mampu menciptakan pemilu yang sehat, tanpa fitnah dan hoax.

Mitigasi konten di TikTok

TikTok bukan hanya platform untuk menari atau menunjukkan bakatmu. Di balik layar, tim besar moderasi konten bekerja keras untuk memastikan konten yang disajikan sesuai dengan Panduan Komunitas TikTok. Lewat kolaborasi ini, Bawaslu akan memiliki akses langsung kepada tim TikTok untuk melaporkan konten yang melanggar aturan pemilu.

Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Firry Wahid, berbagi pandangan serupa. Baginya, kemitraan ini menegaskan komitmen TikTok untuk menciptakan ruang digital yang aman.

Dengan teknologi yang dimiliki, TikTok bakal proaktif menyaring informasi yang bersifat mis/disinformasi. Bahkan, jika kamu coba mengunggah video yang belum terverifikasi, platform ini akan mengingatkanmu sebelum mengunggah. Keren, ‘kan?

Bukan hanya itu, di tengah kesibukan pemilu, platform ini juga berkomitmen menjaga netralitas dengan melarang iklan politik. Tujuannya sederhana, yaitu memastikan pengguna mendapatkan informasi yang sah tanpa terpengaruh oleh kepentingan tertentu.

Media sosial sebagai ruang digital yang berpotensi besar

Bagaimana dengan kamu? Sudahkah menyadari betapa besarnya peran media sosial, khususnya TikTok, dalam pemilu? Dengan dominasi pengguna muda di platform ini, sudah tak diragukan lagi bahwa media sosial memegang kunci penting dalam membentuk opini dan persepsi masyarakat.

Bayangkan saja, lebih dari 56% pemilih muda aktif di media sosial. Dengan jumlah tersebut, penyebaran informasi -baik yang benar maupun salah- akan berjalan sangat cepat.

Seorang ahli pemilu dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraeni, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara platform media sosial dengan instansi pemerintah menjadi solusi bijak. Selain sebagai langkah preventif terhadap disinformasi, kerjasama ini bisa menjadi wadah edukasi bagi masyarakat. Memastikan mereka hanya mengakses sumber berita yang akurat dan terpercaya.

Konten bernilai edukasi: solusi TikTok dan Bawaslu

Namun, kolaborasi ini bukan hanya tentang pembatasan. Ada niat baik lain yang ingin dihadirkan, yaitu konten edukasi. Ya, TikTok dan Bawaslu berencana untuk menyajikan fitur khusus yang berisi semua informasi mengenai Pemilu 2024.

Tujuannya? Supaya kamu, pengguna TikTok, mendapatkan informasi lengkap tentang persyaratan hingga proses pemungutan suara. Mereka ingin memastikan bahwa setiap pengguna memiliki pengetahuan memadai tentang pemilu, sehingga bisa memilih dengan bijak dan bertanggung jawab.

Jika dulu, kamu mungkin hanya melihat TikTok sebagai tempat hiburan, kini platform ini bertransformasi menjadi sumber informasi yang kredibel, terutama mengenai Pemilu 2024. Sebuah inovasi yang patut diacungi jempol!

Namun, seperti pepatah lama, “Tak ada gading yang tak retak.” Meskipun kolaborasi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan pemilu yang adil dan transparan, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana memastikan informasi yang disajikan benar-benar akurat dan tidak bias. Serta, bagaimana caranya menjaga netralitas platform, terutama saat momen pemilu semakin dekat.

Kedua entitas ini, TikTok dan Bawaslu, tentunya perlu bekerja keras, berkolaborasi, dan terus berkomunikasi agar visi mereka terwujud. Namun, satu hal yang pasti, inisiatif ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam dunia demokrasi digital Indonesia. Sebuah contoh bahwa teknologi dan pemerintah bisa bekerja sama demi kebaikan bersama.

Kabar Terkait