BCA Raih Predikat Brand Perbankan Terkuat Dunia Versi Brand Finance

BCA mengukir prestasi di tingkat global dengan meraih nilai tertinggi dalam Brand Strength Index dan peringkat AAA+ menurut penilaian Brand Finance, menandakan kekuatan brandnya yang luar biasa di industri perbankan

Oleh: Rendy Andriyanto
Menara BCA

Daftar Isi

Maaf, konten ini tidak memiliki daftar isi

Di tengah persaingan industri perbankan global yang semakin ketat, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil menyita perhatian dunia dengan prestasinya yang luar biasa.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Brand Finance, lembaga konsultan independen yang telah terpercaya di kancah internasional sejak 1996, BCA dinobatkan sebagai brand perbankan terkuat di dunia.

Dengan skor Brand Strength Index (BSI) mencapai 93,8 dari skala 100 dan peringkat AAA+, BCA membuktikan dirinya sebagai pemimpin tak tertandingi dalam sektor perbankan.

Brand Finance, yang bermarkas di London, Inggris, mengungkapkan dalam laporan “Top 500 Banking Brands” edisi 2024 bahwa BCA berhasil menempati posisi teratas, melampaui ratusan bank global ternama lainnya dari berbagai penjuru dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Afrika.

Menariknya, dalam laporan ini juga diungkap bahwa bank-bank lokal dan regional di Asia, termasuk BCA, menunjukkan performa yang sejajar, bahkan dalam beberapa kasus mengungguli, bank-bank global dalam hal kekuatan brand di hati dan pikiran pelanggan.

Tak hanya itu, penelitian Brand Finance juga menyoroti bank-bank di Afrika dan Asia yang memiliki kekuatan brand paling besar.

Hal ini, menurut Brand Finance, sebagian besar disebabkan karena kedua benua tersebut memiliki banyak pemain perbankan nasional yang kuat di masing-masing pasar.

Kelompok Asia sendiri dipimpin oleh BCA, yang menjadi brand terkuat di antara “Top 500 Banking Brands” dengan nilai BSI 93,8 dan rating AAA+.

brand strength index

Namun, keberhasilan ini bukan tanpa tantangan. Industri perbankan global menghadapi berbagai tantangan, mulai dari sanksi internasional hingga kondisi ekonomi yang tidak menentu di beberapa negara.

Misalnya, Rusia mengalami penurunan nilai agregat sektor perbankannya hingga 69% akibat sanksi internasional, sementara Malaysia dan Nigeria juga mengalami penurunan.

Meski demikian, BCA berhasil mempertahankan kinerjanya yang kuat dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp48,6 triliun pada tahun buku 2023, meningkat 19,4% year on year.

Pencapaian ini diikuti dengan keputusan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp270,00 per saham, yang menandakan peningkatan 31,7% dibandingkan dividen tunai tahun buku 2022.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan rasa optimisnya terhadap prospek bisnis kedepan dan komitmen BCA untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham.

“Kami melihat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan stabil, serta berpotensi terus tumbuh di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global dan regional,” tutur Jahja.

Penobatan BCA sebagai brand perbankan terkuat di dunia oleh Brand Finance bukan hanya sebuah penghargaan, melainkan juga sebuah pengakuan atas kepercayaan yang diberikan oleh nasabah setia, dukungan dari pemerintah dan regulator, serta dedikasi karyawan BCA di seluruh Indonesia.

Hal ini menjadi motivasi bagi BCA untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan solusi perbankan guna memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Dalam lanskap perbankan global yang penuh tantangan, BCA berhasil menorehkan tinta emas sebagai bank Indonesia yang berprestasi di tingkat dunia, menegaskan posisinya tidak hanya sebagai pemain regional yang kuat, tetapi juga sebagai brand perbankan terkuat di kancah internasional.

Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari kekuatan dan ketangguhan BCA dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di era globalisasi.

Kabar Terkait