Cloud Computing
Belum tahu apa itu Cloud Computing? Ketahui semua informasi tentang Cloud Computing hanya di Kamus IT Techbuddy, mulai dari definisi, pengertian, fungsi, dan lain sebagainya

Cloud Computing. Gambar dibuat oleh Bing AI Image Creator
Definisi Cloud Computing (Komputasi Awan)
Menurut Michael Armbrust dan rekan-rekannya dari University of California, Berkeley, “Cloud computing, the long-held dream of computing as a utility, has the potential to transform a large part of the IT industry, making software even more attractive as a service”.
Di sisi lain, Peter Mell dan Timothy Grance dari National Institute of Standards and Technology (NIST) mendefinisikan cloud computing sebagai “model for enabling ubiquitous, convenient, on-demand network access to a shared pool of configurable computing resources”.
Pengertian dan Fungsi Cloud Computing
Cloud computing adalah praktek menggunakan jaringan server yang di-host di internet untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data, daripada server lokal atau komputer pribadi.
Ini membuka jalan bagi perusahaan dan individu untuk mengakses aplikasi dan data mereka dari mana saja, kapan saja, sepanjang mereka memiliki akses ke internet.
Fungsi utama cloud computing adalah menyediakan akses ke data, penyimpanan, dan aplikasi secara online tanpa perlu pengguna memahami detail teknis infrastruktur yang digunakan di belakang layar.
Selain itu, ini juga memungkinkan perusahaan untuk menghindari biaya setup dan pemeliharaan infrastruktur TI yang mahal.
Keuntungan Menggunakan Cloud Computing
Beberapa keuntungan utama penggunaan cloud computing meliputi:
- Skalabilitas: Pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan atau sumber daya komputasi sesuai kebutuhan.
- Hemat Biaya: Pengguna tidak perlu membeli, menginstal, dan memelihara perangkat keras dan perangkat lunak yang mahal, seperti penyimpanan hardisk. Pengguna biasanya membayar biaya berlangganan bulanan atau tahunan.
- Aksesibilitas: Data dan aplikasi dapat diakses dari mana saja, kapan saja, asalkan ada akses internet.
- Backup dan Pemulihan: Sebagian besar penyedia layanan cloud menawarkan solusi backup dan pemulihan, yang lebih mudah diimplementasikan dibandingkan dengan penyimpanan fisik.
Jenis-Jenis Cloud Computing
Cloud computing biasanya dikelompokkan ke dalam tiga model layanan utama: Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). Selain itu, ada juga tiga model penyebaran utama: cloud pribadi, cloud publik, dan cloud hybrid.
- IaaS: Pengguna menyewa infrastruktur IT, seperti server, ruang penyimpanan, atau jaringan, dari penyedia layanan cloud.
- PaaS: Selain infrastruktur IT, penyedia juga menyediakan platform komputasi dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Pengguna dapat fokus pada pengembangan perangkat lunak tanpa perlu mengkhawatirkan manajemen infrastruktur.
- SaaS: Aplikasi perangkat lunak disediakan kepada pengguna melalui internet. Pengguna biasanya mengakses aplikasi melalui browser web dan tidak perlu menginstal atau mengelola aplikasi tersebut di perangkat mereka sendiri.
Produk Cloud Computing Terkenal di Dunia
Banyak produk cloud computing yang populer dan digunakan secara luas saat ini. Berikut beberapa di antaranya:
- Amazon Web Services (AWS): Layanan cloud dari Amazon.com, yang menyediakan serangkaian produk dan layanan infrastruktur cloud. Ini termasuk layanan untuk komputasi, penyimpanan, database, analisis, aplikasi, dan implementasi mesin.
- Google Cloud Platform: Ini adalah suite layanan cloud yang ditawarkan oleh Google, yang dirancang untuk bekerja dengan perangkat lunak yang sudah ada atau dikembangkan oleh pengguna. Layanan ini mencakup komputasi, penyimpanan data, analisis data, dan machine learning.
- Microsoft Azure: Platform cloud dari Microsoft yang menyediakan berbagai layanan cloud, termasuk mereka yang untuk komputasi, analisis, penyimpanan, dan jaringan. Pengguna dapat memilih dan mengkonfigurasi layanan ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
Cara Kerja Cloud Computing
Pada dasarnya, cloud computing bekerja dengan menggabungkan komputasi sebagai layanan. Ini berarti, bukan memiliki sumber daya komputasi fisik di lokasi, pengguna (individual atau bisnis) dapat mengakses dan menggunakan sumber daya tersebut melalui internet, yang disimpan di data center oleh penyedia layanan cloud. Mari kita pecah ini menjadi komponen yang lebih detail:
1. Infrastruktur Komputasi
Di inti cloud computing adalah infrastruktur komputasi, yang biasanya melibatkan beberapa server yang terhubung. Server ini bisa di mana saja di dunia, dan biasanya disimpan di pusat data dengan kontrol iklim dan proteksi fisik. Server-server ini adalah tempat aplikasi dijalankan dan data disimpan.
2. Virtualisasi
Penyedia layanan cloud biasanya menggunakan teknologi yang dikenal sebagai virtualisasi. Ini memungkinkan mereka untuk membuat ‘mesin virtual’ yang berfungsi seperti komputer fisik, tetapi sebenarnya adalah bagian dari komputer yang lebih besar dan lebih kuat. Dengan virtualisasi, penyedia cloud dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya mereka dengan membaginya menjadi sejumlah ‘mesin’ virtual yang dapat diakses oleh pengguna.
3. Jaringan dan Internet
Untuk mengakses sumber daya cloud, pengguna memerlukan koneksi internet. Data dikirim melalui internet dari komputer pengguna ke pusat data, dan kemudian balik lagi. Komunikasi ini biasanya dienkripsi untuk menjaga keamanan data.
4. Software dan Aplikasi
Sumber daya cloud dapat digunakan untuk menjalankan berbagai jenis software dan aplikasi. Pengguna dapat memilih dari berbagai pilihan, dari aplikasi database hingga aplikasi pengolah kata, dan semuanya berjalan di cloud.
Sebagai contoh, kita bisa melihat cara kerja Google Drive, produk cloud computing yang populer. Saat pengguna membuat dokumen di Google Docs, aplikasi ini berjalan di salah satu server Google, bukan pada komputer pengguna. Dokumen itu sendiri disimpan di server Google dan setiap perubahan disimpan secara otomatis dan real-time.
Ketika pengguna ingin mengakses dokumen, mereka masuk ke akun Google Drive mereka melalui browser web. Permintaan ini dikirim melalui internet ke server Google, yang kemudian mengambil dokumen dan mengirimkannya kembali ke pengguna. Semua ini terjadi dalam hitungan detik, memberikan ilusi bahwa dokumen tersebut disimpan dan dijalankan secara lokal pada komputer pengguna.
Sejarah dan Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing sejauh ini telah mengalami perkembangan yang cepat dan berkelanjutan sejak awalnya. Perjalanan ini melibatkan beberapa tahapan penting dan peristiwa penting dalam sejarah komputasi.
Awal Mula: Jaringan dan Komputasi Terdistribusi
Konsep awal yang mendasari cloud computing berasal dari era komputasi awal di 1960-an ketika ide tentang jaringan dan komputasi terdistribusi muncul. Pada saat itu, ilmuwan komputer mulai berpikir tentang bagaimana mereka dapat memaksimalkan penggunaan infrastruktur komputasi yang mahal dan rumit ini.
1970-an dan 1980-an: Virtualisasi dan Jaringan
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, teknologi virtualisasi mulai muncul. Virtualisasi memungkinkan satu mesin fisik untuk beroperasi seperti beberapa mesin virtual, masing-masing dengan sistem operasi dan aplikasi sendiri. Ini membuka jalan bagi penggunaan yang lebih efisien dari sumber daya komputasi.
Pada saat yang sama, perkembangan dalam teknologi jaringan, termasuk munculnya internet, membuat komunikasi antar komputer menjadi lebih mudah dan efisien.
1990-an: Komputasi Grid dan Utility Computing
Pada 1990-an, konsep komputasi grid dan utility computing mulai berkembang. Komputasi grid melibatkan penggunaan jaringan komputer untuk menciptakan ‘superkomputer’ virtual, sementara komputasi utility melihat komputasi sebagai layanan yang bisa diberikan dan dikenakan biaya berdasarkan penggunaan.
Awal 2000-an: Munculnya Cloud Computing
Pada awal 2000-an, perusahaan seperti Amazon dan Google mulai membangun infrastruktur besar untuk mendukung operasi mereka. Mereka juga mulai melihat peluang untuk menawarkan kapasitas komputasi mereka yang tidak terpakai sebagai layanan.
Pada tahun 2006, Amazon meluncurkan Elastic Compute Cloud (EC2), layanan cloud computing pertama yang memungkinkan pengguna untuk ‘menyewa’ komputer virtual di pusat data Amazon.
2010-an: Adopsi dan Pertumbuhan
Sepanjang 2010-an, adopsi cloud computing terus meningkat. Perusahaan seperti Microsoft dan IBM juga meluncurkan layanan cloud computing mereka sendiri. Cloud computing telah menjadi bagian integral dari banyak operasi bisnis dan teknologi, dari hosting website hingga analisis data besar.
Keamanan dalam Cloud Computing
Keamanan siber adalah salah satu pertimbangan utama saat berbicara tentang cloud computing. Karena data dan aplikasi disimpan di server yang dikelola oleh pihak ketiga, ada risiko keamanan yang harus dipertimbangkan.
Penyedia layanan cloud biasanya memiliki langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi data pengguna. Ini dapat mencakup enkripsi data, firewall, kontrol akses fisik dan elektronik, dan langkah-langkah lainnya.
Namun, pengguna juga memiliki peran dalam menjaga keamanan data mereka sendiri. Misalnya, mereka harus memastikan bahwa mereka menggunakan otentikasi kuat, membatasi akses ke data mereka, dan memahami kebijakan keamanan penyedia layanan cloud mereka.
Cloud computing adalah topik yang kompleks dan terus berkembang. Seiring teknologi dan kebutuhan bisnis berkembang, cloud computing juga akan terus berubah dan berkembang. Dengan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip dasar, kita dapat mengantisipasi dan memanfaatkan perkembangan ini untuk keuntungan kita.